Senin, 04 Oktober 2010

Jumat,Pelajar di Asahan Pakai Busana Muslim

Anjuran Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang MAP, agar pada hari Jumat diisi dengan kegiatan keagamaan, mendapat sambutan beragam dari berbagai kalangan. Selain menerapkan kegiatan keagamaan di sekolah SD, SMP dan SMA, murid-murid yang beragama Muslim dianjurkan mengenakan busana Muslim dengan corak dan warna yang berbeda-beda, layaknya pada saat perayaan hari besar Islam di sekolah.
Anjuran Bupati yang mendapat respon dari Dinas Pendidikan tersebut membuat repot sebagian orang tua murid yang harus melengkapi pakaian anaknya dengan busana muslim, walau kesehariannya anaknya telah memakai busana muslimah.
Selain itu tampak sebagian sekolah kebingungan melaksanakan kegiatan keagamaan yang dimaksud. Hal ini berkenaan belum adanya edaran resmi dari Dinas Pendidikan yang mengatur muatan apa yang akan diterapkan kepada murid-muridnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan, Bambang Guliyanto melalui Kabid Pendidikan Dasar M Sueb, Sabtu (2/10) mengatakan, hari belajar efektif (Jumat) diisi dengan kegiatan keagamaan merupakan respon dari anjuran Bupati Asahan menuju Asahan yang religius. Namun Dinas Pendidikan masih merancang kegiatan keagamaan secara baku yang akan diterapkan di sekolah masing-masing.
Pihaknya melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) agama, baik guru Agama Islam, Kristen, Hindu dan Budha akan membuat standar baku kegiatan keagamaan pada hari belajar efektif tersebut. Mengenai pakaian muslim, pihaknya tidak ada mamaksakan bentuk dan jenisnya dan bagi siswa yang sudah mengenakan seragam sekolah muslimah tidak diharuskan memakai baju muslim. Namun bagi siswa SD dan SMP yang masih mengenakan celana pendek diminta memakai celana panjang untuk menutup auratnya.
"Hal ini sudah disampaikan pada saat pertemuan kepala sekolah se Asahan," ucap Sueb.
Sementara itu Zakwan Siregar Kepala UPT Kecamatan Kota Kisaran Barat mengatakan, untuk sekolah-sekolah di bawah UPT Kecamatan Kota Kisaran Barat, sudah memulai anjuran Taufan sejak Jumat (24/9). Kendala yang ditemui kebanyakan, kurang tersedianya tempat untuk melaksanakan kegiatan keagamaan tersebut. Dilain tempat, Dewan Pendidikan Kabupaten Asahan melalui Wakil Ketuanya, Drs Esmar Siagian mengatakan,  Dewan Pendidikan menyambut baik anjuran Bupati Asahan tersebut. Namun untuk penerapan memakai busana muslim jangan nantinya membuka peluang bisnis di lingkungan dunia pendidikan itu sendiri.
"Jangan bebani orang tua murid dengan biaya-biaya yang seharusnya dapat diminimalkan," ucap Esmar.
sumber:Metro Asahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar